Download Buku Keperawatan Jiwa Pdf Software

SJIF Impact Factor: 3.458 Original Article ISSN: 2457-0400 Volume: 2. Issue: 5. Page N. 108-117 Year: 2018By., Ahsan ², Tony Suharsono ³¹Student in Master of Nursing, Faculty of Medicine, University of Brawijaya, Malang.²,³ Lecturer in Master of Nursing, University of Brawijaya, Malang. Received date: 17 July 2018 Revised date: 07 August 2018 Accepted date: 28 August 2018ABSTRACTPatient satisfaction is an indicator of the good or bad quality of health services provided by health care providers.

On average, obtained from several hospitals in Indonesia showed 67% of patients complaining of dissatisfaction in receiving nursing services, more than half of respondents were dissatisfied with insurance BPJS. Objective and accurate measurement of customer satisfaction can help hospitals form better services. The purpose of this study was to analyze the factors of nursing services that affect the satisfaction of insurance BPJS patients in Dr. R.Soedarsono Regency Hospital, Pasuruan City. This research method is quantitative with a cross sectional approach involving 135 respondents. The sampling technique uses consecutive sampling method. Data were analyzed using the Spearman test to determine the effect between variables and to determine the factors that most influence the satisfaction of insurance BPJS patients in the Emergency Department using Structural Equation Modeling analysis.

The results showed that the value of p value on the factors of nursing services included the response time of nurses, alertness of nurses, attitudes of nurses, and the actions of nurses showed the same p value of 0.000. By Dian Rahmadin AkbarDefinitionBradycardia is defined as a heart rate less than 60 times a minute. This may be very normal for young people and healthy adults. Normal people generally have a heart rate between 60-100 times per minute. However, in people whose hearts are trained, such as athletes, their heart rate can be less than 60 times a minute. In some cases the heart rate is below 60 beats per minute, for example during deep sleep.

In addition, the elderly are more susceptible to problems with a slow heart rate. Although the limit of bradycardia is 60 times per minute, but generally signs and symptoms can arise if the heart rate is less than 50 times per minute (AHA, 2014).Bradycardia is considered pathological if the cardiac output decreases to the point that will cause symptoms. Pathological bradycardia is most common in older people based on cardiac conduction disorders. It is important to remember that the heart rate is determined by the pulse and not what is displayed on the monitor. For example, a person with a heart rate displayed on an 80 monitor. But if ectopic ventricular contractions are not strong enough to have an effect on blood flow, then the true pulse is 40.EtiologyThere are 2 main etiologies in the occurrence of bradyarrhythmias, namely disorders of impulse formation and impulse conduction disorders.Impulse Formation DisordersSinus BradikardiIs a sinus rhythm with impulses 0.2 seconds. Conduction disorders usually originate from the AV node, and can be caused by transient disorders or due to structural defects.

Reversible causes include increased vagal tone, transient ischemic AV nodes, and drugs that can interfere with impulses in the AV node. Komisi IX RI, setelah mendengar aspirasi masyarakat, tetap konsisten terhadap hasil kesimpulan Rapat Kerja Gabungan Komisi IX dan Komisi XI DPR RI, dengan Menteri Koordinator Bidang PMK, Menteri Kesehatan, Menteri Sosial, Menteri PPN/Bappenas, Ketua DJSN, dan Dirut BPJS Kesehatan pada tanggal 2 September 2019 untuk tidak dinaikkan premi JKN bagi Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja (BP) Kelas III.2.

Komisi IX DPR RI mendesak Kementerian Kesehatan RI untuk melakukan langkah-langkah yang diperlukan dalam rangka mencari pembiayaan terhadap selisih kenaikan iuran JKN bagi Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja (BP) Kelas III selambat-lambatnya 31 Desember 2019.3. Komisi IX DPR RI mendesak BPJS Kesehatan dan Pemerintah untuk memfinalisasi data cleansing terhadap sisa data PBI APBN bermasalah Hasil Audit dengan Tujuan Tertentu atas Aset Jaminan Sosial Kesehatan Tahun 2018 oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), selambat-lambatnya 31 Desember 2019.4. Komisi IX DPR RI mendesak Kementerian Kesehatan RI bersama-sama dengan Kementerian Dalam Negeri RI, Kementerian Sosial RI, dan BPJS Kesehatan untuk menyelesaikan data cleansing terhadap 96,8 juta data Penerima Bantuan Iuran (PBI) karena adanya exclusion error (kesalahan eksklusi) dan inclusion error (kesalahan inklusi) dalam penetapan sasaran PBI.5. Komisi IX DPR RI mendesak DJSN untuk berkoordinasi dengan instansi terkait dalam mencari penyelesaian permasalahan pemenuhan hak jaminan sosial bagi Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negri (PPNPN).6.

Komisi IX DPR RI meminta BPJS Kesehatan untuk menyerahkan data kepesertaan PBI APBN seluruh Indonesia selambat-lambatnya 18 Desember 2019.7. Komisi IX DPR RI mendesak Kementerian Kesehatan RI untuk merevisi ulang Peraturan Menteri Kesehatan No. 34 Tahun 2007 tentang Akreditasi Rumah Sakit khususnya terkait dengan keharusan lembaga akreditasi untuk berafiliasi dengan lembaga International Society for Quality in Health Care (ISQua).8. Komisi IX DPR RI mendesak BPJS Kesehatan untuk segera menyelesaikan tunggakan klaim rumah sakit – rumah sakit di seluruh Indonesia.9. Komisi IX DPR RI mendesak Kementerian Kesehatan RI untuk meningkatkan jumlah tempat tidur (TT) kelas III di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL).10. Komisi IX DPR RI mendesak BPJS Kesehatan untuk mereview Peraturan BPJS Nomor 6 tahun 2018 tentang Administrasi Kepesertaan Program Jaminan Kesehatan agar tidak ada keharusan untuk mendaftarkan seluruh anggota keluarga dalam 1 (satu) Kartu Keluarga (KK).

By Dian Rahmadin Akbar, S.Kep.Ns., M.KepSejarah adalah suatu kejadian atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau baik peristiwa kejadian menyenangkan maupun tidak menyenangkan bagi mereka yang terlibat langsung maupun tindak langsung dari peristiwa tersebut.Sejarah keperawatan adalah suatu peristiwa atau kejadian yang berhubungan masalah keperawatan baik secara langsung maupun tidak langsung.Sejarah perkembangan keperawatan telah mengalami perubahan yang sangat pesat sebagai respon dari perkembangan kebutuhan manusia. Berbagai aspek peristiwa dapatmempengaruhi perkembangan sejarah dan praktik keperawatan, seperti peran dan sikap, status wanita, nilai agama dan kepercayaan, perang dan kepemimpinan dalam keperawatan yang berwawasan masa depan. Berbagai faktor yang mempengaruhi perkembangan perawatan pada zaman dahulu.1. Peran dan Sikap MasyarakatPeran dan sikap masyarakat sangat mempengaruhi perkembangan sejarah keperawatan.

Sebelum Abad 19 profesi keperawatan masih belum mendapat penghargaan di mata masyarakat dan masih dipandang rendah dalam status sosial kemasyarakatan. Pekerjaan keperawatan lebih banyak dilakukan oleh para wanita sebagai tanggung jawab memelihara dan memberikan kasih sayang kepada keluarga atau anak.

Download Buku Keperawatan Jiwa Pdf Software Download

Para perawat di rumah sakit pada zaman ini sangat tidak berpendidikan, banyak dilakukan oleh para budak dan para tahanan yang dipaksa untuk melakukan pekerjaan keperawatan. Citra lain yang muncul pada abad ini, ketika pekerjaan perawat dilakukan oleh para wanita maka perawat hanya dianggap sebagai objek seks semata, dan ibu pengganti.Pada awal sampai dengan akhir abad 19, seiring dengan muncul tokoh-tokoh di bidang keperawatan seperti Florence Nightingale, dunia keperawatan mulai dihargai dan pekerjaan perawat dipandang sebagai pekerjaan yang mulai, pekerjaan yang penuh kasih sayang, bermoral dan penuh dengan pengabdian dan pengorbanan diri sendiri.2. PerangSejarah mencatat dampak dari peperangan memberikan dapak terhadap perkembangan sejarah keperawatan.

Perang besar antar-agama yang dikenal dengan perang salib. Perang ini membawa banyak derita bagi rakyat, korban luka dan terbunuh, kelaparan, berbagai penyakit, dan lain-lain. Untuk mengatasi kondisi tersebut, mulai didirikan sejumlah rumah sakit guna memberi pertolongan dan perawatan bagi korban perang. Akhirnya, ilmu pengobatan dan perawatan pun terus mengalami kemajuan. Akan tetapi, kiblat pembelajaran untuk ilmu pengobatan dan perawatan yang semula ada di negara Islam kini beralih ke negara Barat.3.

Pemimpin dalam KeperawatanPengaruh perubahan zaman, berdampak pada perkembangan di dunia ilmu kesehatan atau ilmu keperawatan. Pengelolaan rumah sakit, yang semula dikerjakan oleh pihak gereja, pada masa lalu sekarang diambil alih oleh sipil. Pada masa ini muncul tokoh keperawatan yang sangat termasyur yaitu Florence Nightingale (1820-1910). Ia mengembangkan suatu model praktik asuhan keperawatan yang menyatakan bahwa kondisi sakit seseorang disebabkan oleh faktor lingkungan. Oleh sebab itu, praktik keperawatan ditekankan pada perubahan lingkungan yang memberi pengaruh pada kesehatan. Florence Nightingale berpendapat untuk meningkatkan keterampilan para perawat, perlu adanya suatu sekolah untuk mendidik para perawat, ia memiliki pandangan bahwa dalam mengembangkan keperawatan perlu dipersiapkan pendidikan bagi perawat, ketentuan jam kerja perawat dan mempertimbangkan pendapat perawat.

Usaha Florence adalah dengan menetapkan struktur dasar di pendidikan perawat diantaranya mendirikan sekolah perawat menetapkan tujuan pendidikan perawat serta menetapkan pengetahuan yang harus di miliki para calon perawat. Florence dalam merintis profesi keperawatan diawali dengan membantu para korban akibat perang krim (1854 – 1856) antara Roma dan Turki yang dirawat di sebuah barak rumah sakit ( scutori ) yang akhirnya kemudian mendirikan sebuah rumah sakit dengan nama rumah sakit Thomas di London dan juga mendirikan sekolah perawatan yang diberi nama Nightingale Nursing School. SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN DI DUNIASejarah perkembangan keperawatan di dunia, ditandai dengan lahirnya tokoh keperawatan yang sangat mashur yang dikenal sampai sekarang ini yang membawa perubahan dalam konsep berpikir yang berpengaruh besar terhadap praktik keperawatan.Hal ini seperti perubahan dalam ruang lingkup tatanan layanan keperawatan, standar praktik keperawatan sampai munculnya undang-undang praktik keperawatan. Perkembangan keperawatan di benua Asia, khususnya di Timur Tengah di negara Arab perkembangan keperawatan mulai maju dan berkembang sekitar Abad 7 seiring dengan lahir dan agama Islam di tengah-tengah bangsa Arab. Perkembangan dan penyebaran agama Islam di ikuti dengan perkembangan ilmu pengetahuan seperti ilmu pasti, kimia, kesehatan dan obat-obatan. Bahkan dalam kitab agama islam yaitu Al-Quran tertulis pentingnya menjaga kebersihan diri, makanan dan lingkungan sekitar tempat tinggal.

Pada masa ini muncul tokoh islam dalam keperawatan yang dikenal dengan nama Rufaidah.Perkembangan perawatan dan pengobatan di negara Cina atau Tiongkok, bangsa Tiongkok telah mengenal penyakit kelamin diantaranya gonorhoea dan syphilis. Beberapa orang yang terkenal dalam ketabiban seperti: Seng Lung dikenal sebagai “Bapak Pengobatan”, yang ahli penyakit dalamdan telah menggunakan obat-obat dari tumbuhtumbuhan dan mineral (garam-garaman). Semboyannya yang terkenal adalah lihat, dengar, tanya, dan rasa. Chang Chung Ching telah mengerjakan lavement dengan menggunakan bambu.Perkembangan keperawatan di benua Eropa, beberapa tokoh keperawatan yang mempunyai peran besar dalam perubahan sejarah perkembangan keperawatan, salah satunya muncul tokoh “Florence Nightingale” dalam keperawatan rupanya berpengaruh besar pada perkembangan keperawatan di Eropa khususnya di negara Inggris. Berkat kerja keras, perjuangan, perhatian dan dedikasinya yang luar biasa di bidang keperawatan dan keinginan untuk memajukan keperawatan khususnya terhadap para korban perang, pada perang salip yang terjadi di semenanjung Krimea, beliau dianugerahi gelar dengan sebutan “ Lady with the Lamp” oleh para tentara korban perang.

Pada akhirnya di negara Inggris terjadi kemajuan yang pesat dalam bidang keperawatan, diantaranya adalah pembangunan sekolah-sekolah perawat dan pendirian perhimpunan perawat nasional Inggris ( British Nurse Association ) oleh Erenwick pada tahun 1887. Perhimpunan ini bertujuan untuk mempersatukan perawat-perawat yang ada di seluruh Inggris.

Kemudian, pada 1 Juli 1899, Erenwick juga mendirikan sebuah lembaga yang disebut International Council of Nurses (ICN).Setelah era tersebut, dunia keperawatan terus berkembang pesat. Kondisi ini mendorong munculnya tokoh-tokoh penting dalam keperawatan.1. Florence Nightingale (1820 -1910 )Florence Nightingale dilahirkan dalam keluarga yang kaya dan cerdas, ia merasa terpanggil untuk membantu sesama manusia dan meningkatkan kesejahteraannya. Ia memutuskan untuk menjadi seorang perawat walaupun mendapat pertentangan dari kelurga karena dianggap melanggar aturan dan kebiasaan sebagai keluarga bangsawan Inggris.

Download Buku Keperawatan Jiwa Pdf Software

Berkat kegigihan dan kontribusinya dalam bidang perawatan terutama pada saat-saat terjadi perang salib di Semenanjung Krimea, membuatnya dianugrahi gelar “Lady with the lamp”.2. Lilian Wald (1867 – 1940)Lilian dan dan Mary Brewster merupakan orang pertama yang memberikan layanan keperawatan yang terlatih bagi kaum miskin di daerah kumuh New York, mereka berdua memberikan layanan keperawatan, layanan sosial, dan mengadakan kegiatan pendidikan dan budaya, serta mendirikan sekolah keperawatan sebagai tambahan keperawatan kunjungan rumah.3. Margaret Higgins Sanger (1870 – 1966)Lebih dikenal dengan sebutan Sanger merupakan seorang perawat kesehatan masyarakat di New York, memberikan manfaat yang layanan kesehatan wanita. Ia dianggap sebagai pendiri Keluarga Berencana dikarenakan pengalamannya dalam menghadapi sejumlah besar kehamilan yang tidak diinginkan terutama pada masyarakat pekerja miskin dan sangat menolong dalam mengatasi masalahnya.4. Peplau (1952)Hildegard E.

Peplau menekankan bahwa hubungan antara-manusia merupakan dasar bagi perawat untuk mengkaji proses hubungan dengan pasien.5. Ida Jean Orlando (1961)Ida Jean Orlando menekankan bahwa keperawatan bertujuan untuk merespons perilaku pasien dalam memenuhi kebutuhannya dengan segera.6. Virginia Handerson (1966)Tokoh ini menekankan bahwa perawat hanya membantu pasien dalam melakukan hal yang tidak dapat ia lakukan sendiri agar kemandirian pasien meningkat.7. Sister Calista Roy (1970)Sister Calista Roy menekankan bahwa peran perawat adalah untuk memberi kemudahan bagi pasien guna mengembangkan kemampuan penyesuaian diri pasien.8. Roger (1970)Martha E.

Makalah Keperawatan Jiwa

Roger menekankan bahwa manusia mempunyai sifat alamiah yang tidak dapat dipisahkan dari lingkungan.Masih banyak lagi tokoh keperawatan lain yang tidak disebutkan di sini. Lebih lanjut, perkembangan keperawatan di dunia bukan hanya berfokus pada aspek pelayanan, tetapi juga pada jenjang pendidikan keperawatan. Di beberapa negara seperti di Amerika termasuk di Indonesia sekarang ini pendidikan keperawatan sudah mencapai tingkat doktoral.

PERKEMBANGAN SEJARAH KEPERAWATAN DI INDONESIAPerkembangan sejarah perkembangan keperawatan di Indonesia tidak terlepas dari sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia itu sendiri, yaitu ketika bangsa Indonesia masih berada dalam penjajahan bangsa asing serta bangsa Inggris, Belanda dan Jepang. Oleh karena itu sejarah perkembangan keperawatan di Indonesia sangat dipengaruhi oleh perkembangan kebangsaan Indonesia, secara umum sejarah perkembangan keperawatan di Indonesia dapat dikelompokan menjadi dua periode yaitu:Pertama, masa sebelum kemerdekaan, pada masa itu negara Indonesia masih di jajah oleh bangsa Inggris, Belanda dan Jepang.

Pada penjajahan oleh Belanda khususnya pada zaman VOC (1602- 1799) penjajahan Belanda I, didirikan rumah sakit (Binnen Hospital) yang terletak di Jakarta pada tahun 1799. Tenaga perawatnya diambil dari penduduk pribumi yang berperan sebagai penjaga orang sakit. Perawat tersebut pertama kali bekerja di rumah sakit yang ditugaskan untuk memelihara kesehatan staf dan tentara Belanda, sehingga akhirnya pada masa Belanda terbentuklah dinas kesehatan tentara dan dinas kesehatan rakyat.

Posted :